MAKALAH
PERMAINAN KASTI
Disusun
Oleh:
1. MOH.SUYANTO
2. ERIX
YANUAR EKA PUTRA
3. MAZSROATUL AZIZAH
4. ANIS ANGGITA
5. AMINOLLAH
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN PENJASKES-REK
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
ISLAM MADURA PAMEKAS
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmatsehat
serta akemampuan sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Tak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada Bapak Bagus Nurul Iman,S.Pd sebagai dosen pengampuh
yang telah memberikan tugas kepada kami untuk menyusun makalah Pendidikan
Jasmani dan Olahraga mengenai permainan beregu(permainan kasti). Serta
rekan-rekan yang telah mendukung sehingga penyusunan makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Dengan
materi-materi yang dibahas dalam penyusunan makalah ini mudah-mudahan data
bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya. Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan atau kesalahan dalam penyusunannya. Oleh karena itu, kritikr dan
saran yang membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Pamekasan
14 Januari 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar.......................................................................................................
Daftar Isi................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
...............................................................................
A.
Latar Belakang
..............................................................................
B.
Tujuan
............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
..................................................................................
1) Permainan
Kasti ............................................................................
a) Lapangan
Kasti dua tiang Hinggap .........................................
b) Permainan
Kasti Dengan Dua Tiang Hinggap .........................
c) Peraturan
Permainan Kasti .......................................................
d)
Pelaksana Pertandingan
...........................................................
BAB III PENUTUP
............................................................................................
A.
Kesimpulan
....................................................................................
B.
Saran
..............................................................................................
Daftar Pustaka
......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran
jasmani dan olahraga di sekolah dasar erat kaitannya dengan pemahaman dan
penguasaan materi serta mempraktekan apa yang dilakukan dalam mempelajari
sesuatu. Oleh karena itu, dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga
seorang guru sebelum melakukan pembelajaran dilaksanakan terlebih dahulu harus
atau berkewajiban untuk membuat suatu perencanaan.
Mata
kuliah pendidikan jasmani dan olahraga diarahkan untuk membekali mahasiswa atau
calon guru tentang dasar-dasar pendidikan jasmani dan olahraga dalam rangka
untuk menambah ketrampilan para guru pada pendidikan jasmani dan olahraga
disekolah dasar khususnya dalam menangani pendidikan jasmani dan olahraga yang
menyenangkan, memeberikan banyak kesempatan bagi para siswa untuk melakukan
aktivitas dan dapat ditingkatkan efektivitas pembelajaran jasmani.
B. Tujuan
Memberikan
pemahaman terhadap setiap individu tentang pembelajaran jasmani dan olahraga
merupakan pembelajaran yang dapat membuat atau membentuk prilaku peserta didik
yang lebih baik, seperti bersikap sportif, tumbuhnya kerjasama antar teman baik
dalam mempraktekan atau mempelajari pembelajaran jasmani dan olahraga dan juga
saat berada pada lingkungan sekitar rumah.
BAB II
PEMBAHASAN
PERMAINAN KASTI,
PERMAINAN KIPPERS, PERMAINAN ROUNDERS
1. Permainan Kasti
Permainan
kasti merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang sangat populer di
Indonesia jauh sebelum zaman penjajahan jepang. Bahkan pada zaman Belanda juga
sudah dikenal masyarakat. Pada waktu itu permainan kasti sering dipertandingkan
dalam kejuaraan antar sekolah, sehingga permainan ini sangat dikenal dan
diajarkan di sekolah-sekolah menengah dan bahkan di masyarakat. Pada acara
nasional permainan ini pernah dipertandingkan, tetapi belakangan ini mulai
kurang dikenal dan terpingirkan.
Apabila
kita perhatikan dari sifat permainan, dalam permainan kasti ini ada yang berpendapat
agak negatif, salah satunya yaitu akan menjadikan anak dendam terhadap
temannya. Ini mungkin saja terjadi bila disekolah itu guru hanya memberikan
permainan kasti tanpa mempertimbangkan aspek pendidikan jasmani, sehingga guru
tidak melaksanakan pendidikan jasmani melalui kasti.
A. Lapangan Kasti Dua Tiang Hinggap
Lapangan
permainan kasti berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran luasnya adalah
lebih kurang panjang 60 meter dan lebar 30 meter(tidak mutlak). Lima meter dari
panjang lapangan dipergunakan untuk ruangan tempat penjaga belakang, tempat
pemukul, tempat pelambung, dan tempat pemain pemukul. Lapangan dilengkapi
dengan tiang penyelamat yang diletakkan dengan jarak 5 meter dari garis pemukul
dan 5 meter dari garis samping. Sedangkan tiang hinggap ada dua buah yang
masing-masing diletakan berjarak 10 meter dari tiang lainnya, 10 meter dari
garis belakang dan juga 5 meter dari garis samping.
Ruang Bebas
B. Permainan Kasti Dengan Dua Tiang Hinggap
Permainan
ini juga terdiri dari lapangan yang panjangnya hanya 40 meter kali 20 meter,
permainan terdiri dari dua regu pelempar dan penjaga. Pelempar pertama memulai
permainan dengan melemparkan bola dari dalam ruangan lempar dan berusaha
melemparkan bola sejauh mungkin dalam daerah lemparan dan tidak keluar dari
lapangan, maka lemparan dianggap betul. Setelah melemparkan bola ia dapat lari
ke tiang 2 bila ia sanggup, tetapi dapat pada tiang 1
sebagai penyelamat. Bila ia lari ke tiang 2 sebelum sampai ke tiang tersebut ia
dilempar oleh regu penjaga dan tidak kena maka ia boleh kembali masuk ke ruang
bebas dan ia memperoleh nilai 2 kalau itu hasil lemparannya sendiri dan nilai 1
bila dengan lemparan temannya.
Tetapi
bila ia kena maka terjadi penggantian permainan tidak bebas, penjaga lapangan
dapat nilai satu bila ia berhasil menangkap bola lemparan dari pelempar. Pemain
akan diganti dengan tidak bebas, kalu regu pelempar kena lemparan yang sah oleh
salah seorang regu lapangan. Permainan kasti yang juga dimainkan oleh dua regu
yang terdiri dari 12 orang setiap regu.
1. Perlengkapan
Permainan
ini dilengkapi dengan kayu pemukul yaitu kayu, yang bentuknya bulat telur atau
oval yang panjangnya sekitar 50 - 60 cm dengan garis menengah 3,5 - 5 cm.
Sedangkan pemegang 15 - 20 cm dengan tebal 3 - 4 cm. Disamping itu juga bola
untuk permainan kasti sudah dibulatkan sedemikian rupa yang berisi ijuk atau
sabut yang kelilingnya 19 - 21 cm dan beratnya 70 - 80 gram.
Bendera
disiapkan untuk setiap sudut lapangan dan tanda tengah lapangan. Untuk tiang
hinggap juga terdiri dari tiang yang diberi bendera yang ditanamkan sedemikian
rupa sehingga tidak mudah tercabut sewaktu pelari memegangnya.
2. Tekhnik dan taktik permainan kasti
Adapun
teknik perorangan dalam permainan kasti ini secara umum adalah sama halnya
seperti permainan bola bakar, teknik ketrampilan dasar yang perlu dipelajari di
antaranya :
a. Teknik
jalan dan lari.
b. Teknik
melempar.
c. Teknik
menangkap.
d. Teknik
melambungkan.
e. Teknik
memukul.
f. Teknik
mengelak.
g. Penguasaan
teknik individu
Dalam
ketrampilan individu semuanyapermainan kecil yang mempergunakan bola kecil
dapat dikatakan sama atau hampir sama, hanya saja dalam permainan kasti dengan
dua tiang hinggap adalah dasar permainan untuk mempergunakan taktik bermain
bagi individu dalam memulai permainan, tetapi taktik ini juga sangat
berhubungan dengan ketrampilan dasar yang betul-betul sudah dikuasainya, dan
bila teknik yang sudah dikuasai dengan baik maka akan menimbulkan kepercayaan
pada dirinya dalam melakukan suatu taktik, yaitu bagaimana ia akan menghindari
lemparan dari regu lapangan yaitu dengan gerakan membungkuk, melompat ataupun
meliuk dan sebagainya sehingga sulit untuk dilempar.
Teknik
dan taktik dalam permainan kasti ini yang utama bagi regu pemukul diantaranya
adalah; regu pemukul dengan sendirinya sudah menguasai teknik memukul yang baik
sehingga ia dapat mengaarahkan bolanya kemanapun yang ia suka,yaitu dengan
membentuk posisi kakinya dan mengarahkan bahu ketempat sasaran yang akan
dituju. Mungkin bola akan dipukul kuat, pelan, dan mungkin hanya menyentuhkan
pemukulnya sajapada bola dan kemudian ia akan melanjutkan dengan teknik berlari
yang baik, apakah ia akan berlari berbelok-belok atau membungkuk atau juga
melompat.
b. Taktik regu lapangan
Taktik
bagi regu lapangan adalah menjaga bola yang datang padanya dapat ditangkap
dengan baik sehingga dapat menghasilkan satu nilai. Disamping teknik menangkap
bola yang datang padanya sebagai kiriman dari temannya untuk dilanjutkan
melempar pelari yang sedang berlari. Bagi mereka yang mempunyai keyakinan
lemparannya tidak akan menghasilkan maka ia akan mengirim bola pada temannya,
dan mereka akan mengepung lawannya. Jadi usaha regu penjaga adalah bagaimana
agar regu pemukul dapat dilempar atau seluruh bola yang dipukulnya dapat
ditangkap, dan dapat melempar regu pemukul.
C. Peraturan Permainan Kasti
Peraturan
permainan kasti di indonesia sebenarnya sudah disusun yang ada sekarang ini.
Akan tetapi karena tidak ada induk organisasinya, maka peraturan kasti ini
banyak dimodifikasi oleh daerah-daerah sehingga beberapa peraturan sedikit
berbeda. Walaupun demikian peraturan permainan ini dapat dikembangkan lagi
sesuai dengan kebutuhan permainan.
1. Lapangan
Ukuran
lapangan adalah empat persegi panjang dan kalu memungkinkan adalah 30 kali 60
meter. Lapangan yang tidak cukup dapat juga dilaksanakan dengan bola kasti
sederhana.
Pada
setiap sudut lapangan diberi bendera termasuk pada tiang hinggapnya. 5 kali 30
meter dari lapangan separohnya diambil untuk ruang bebas sedangkan selebihnya
adalah ruang pukul yang disiapkan 5 kali 15 meter yang dibagi tiga dengan batas
bujur sangkar 5 meter ditempatkan pemukul bebas dalam ruangnya, sedangkan
pelambung berdiri pada petak 1 kali 1 meter dalam ruangan pada seberang
pemukul, ini dapat berubah apabila ada pemukul yang kidal, sedangkan selebihnya
adalah lapangan untuk penjaga yang didalamnya ada tiang pertolongan dengan
jari-jari 1 meter terletak 5 meter dari garis samping dan garis pemukul.
Disamping itu juga ada tiang bebas sebanyak dua buah yang ditempatkan pada
jarak 10 meter dari garis samping dan 5 meter dari garis belakang.
a. Kayu pemukul
Kayu
pemukul adalah kayu,yang bentuknya bulat telur atau oval yang panjangnya
sekitar 50 – 60 cm dengan garis menengah3,5 – 5 cm. Sedangkan pemegangnya 15 –
20 cm dengan tebalnya 3,5 – 4 cm.
b. Bola
Bola
untuk permainan kasti sudah dibuatkan sedemikian rupa yang berisi ijuk atau
sabut yang kelilingnya 19 – 21 cm, dan beratnya 70 – 80 gram.
c. Lama permainan
Permainan
dilakukan 2 x 20 menit atau 2 x 30 menit (dapat disesuaikan).
d. Pemain
Pemain
terdiri dari dua regu yang dipimpin oleh seorang ketua dan masing-masing 12
orang dan 3 pemain cadangan, semuanya pemain mempunyai nomor dada yang jelas.
e. Regu pemukul
Setelah
menentukan dengan undian regu pemukul dan regu lapangan, maka regu pemukul
berada dalam ruangan bebas.
f. Regu lapangan
Regu
lapangan berada bebas dalam lapangan, kecuali :
Ø Pelambung
yang berada dalam tempat pelambung.
Ø Penjaga
belakang berada pada petak atau ruangannya.
Ø Tidak
berada pada jalan tiang pertolongan.
g. Melambungkan bola
Pelambung
bertugas melambungkan bola pada pelambung sesuai dengan permintaan.
h. Lambungan betul
Lambungan
betul bila: bola dekat pada pemukul dengan ketinggian antara lutut dan kepala,
disamping sesuai dengan permintaan pemukul.
i. Lambungan salah
Ini terjadi
bila:
Ø
Tidak sesuai yang
disampaikan di atas
Ø
Terlalu jauh dari
badan.
Ø
Pemberian bola terlalu
keras.
Ø
Bolanya diputar.
Pemukul
dapat menolak atau tidak memukul lambungan salah.
j. Jumlah pukulan
Setiap
regu pemukul hanya berhak atas satu pukulan saja. Kecuali pembebasan dapat
memukul 3 kali sebab semua temannya berada pada tiang hinggap. Disebut juga
bembebas.
k. Giliran pemukul
Pemukul
pertama adalah nomor terendah begitu juga mulai setelah istirahat. Sedangkan
untuk memulai pada giliran setelah regu lapangan menjadi regu pemukul yang
berhak memulai adlah lanjutan dari sebelum menjadi regu lapangan.
l. Pukulan betul atau salah
Pukulan
dikatakan betul bola dipukul melewati garis pukul dan menyentuh tanah pada
lapangan. Atau tidak keluar dari garis salah atau lapangan. Kayu pemukul
diletakan dalam daerah petak pemukul dengan baik. Pelari boleh langsung lari
pada tiang bebas dan kalau mungkin kembali lagi dengan mendapat nilai dua. Yang
tidak sesuai dengan yang dikatakan sebelum ini adalah pemukul yang salah.
Pelari tidak diperbolehkan lari ke iang bebas, tetapi ia harus berhenti di
tiang pertolongan sampai salah seorang temannya memukul bola.
m. Melanjutkan lari
Pelari
yang dengan pukulan salah berada pada tiang pertolongan, ia dapat melanjutkan
larinya bila ada giliran pukulan dari temennya. Ia boleh terus lari pada tempat
yang dituju.
n. Bola mati
Bola
dikatakan mati apabila:
·
Bola sudah pada tangan
pelambung
·
Pukulan salah
·
Bola hilang
·
Terjadi pertukaran
bebas
o. Bola dalam permainan
Bola dalam
permainan bila:
§ Sehabis
memukul
§ Sesudah
pukulan luncas atau salah lalu bola dimainkan oleh regu lapangan
§ Ada
tanda dari wasit
p. Bola hilang
Bola
hilang kalau bola tidak dapat diambil regu lapangan, atau bola jauh ke daerah
penonton, dan peluit wasit menentukannya.
q. Melempar
Lemparan
dianggap sah bila bola dilemparkan dari sembarang tempat dan bolanya lepas dari
tangan pelempar sehingga mengenai pelari.
r. Bertukar tempat bebas tidak bebas
Apabila
regu pemukul kena lemparan maka saat itu regu pemukul langsung menjadi regu
lapangan, dengan segera ia dapat melempar lawannya yang berusaha untuk
menyelamatkan dirinya ke ruang atau tiang bebas serta tiang pertolongan.
Pertukaran ini juga bisa terjadi bila regu pemukulmemegang bola walaupun pada
saat menerima bola yang akan dipukul. Begitu juga halnya bila pemain lapangan
sudah masuk lebih dulu ke dalam ruangan bebas sebelum temanya
melempar(lemparannya tidak sah), atau regu pemukul lebih dulu ke luar sebelum
temannya akan dilempar.
s. Pertukaran bebas
Pertukaran bebas
terjadi bila:
·
Regu lapangan memiliki
3 bola tangkap dalam satu babak,
·
Pukulan pembebas tidak
berhasil dan dibakar oleh regu lapangan,
·
Pemukul keluar ruang
bebas tidak untuk memukul,
·
Kayu pemukul lepas,
·
Pelari yang tidak
menyentuh tiang bebas sudah masuk kembali ke ruang bebas.
D. Pelaksana Pertandingan
Untuk
melaksanakan pertandingan, tidak bisa kita melaksanakan dengan begitu saja tanpa
adanya suatu perencanaan, dan perencanaan ini juga harus sesuai dengan siapa
yang akan melaksanakan dan merencanakan pertandingan tersebut, maka dari itu
panitia mempunyai tugas sebagaimana yang sudah disampaikan sebelumnya.
a. Menyusun petugas pertandingan
Petugas
pertandingan terdiri dari:
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Pembantu
umum
e. Seksi-seksi,
termasuk
1).
Seksi perwasitan
2).
Seksi alat dan lapangan
3).
Seksi konsumsi
4).
Dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebutuhan
akan Pendidikan Jasmani dan Olahraga sangat penting bagi peserta didik, agar
peserta didik dalam mengikuti materi ini dapat bersikap sportif dan kerjasama
antar teman, permainan kasti, kippers, dan rounders merupakan permainan beregu bola kecil, yang dimainkan oleh dua regu
untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi, teknik dasar pemainan ini adalah
teknik melempar bola, teknikk menangkap bola, teknik memukul bola. Permainan ini diharapkan dapat menumbuhkan
rasa sportif, dan kerjasam antar teman, untuk itu pembelajaran pendidikan
jasamani dan olahraga sangat penting, dan sangat dibutuhkan bagi peserta didik.
B. Kritik dan Saran
Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan atau kesalahn dalam penyusunannya, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Mardiana Ade,
dkk. 2009. Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta. Universitas Terbuka.
Heryana Dadan,
dkk. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Surakarta. CV. Putra
Nugraha.