Senin, 14 September 2015

MAKALAH ERMAINAN KASTI



MAKALAH
 PERMAINAN KASTI



Disusun Oleh:
1.     MOH.SUYANTO
2.     ERIX  YANUAR EKA PUTRA
3.     MAZSROATUL AZIZAH
4.     ANIS ANGGITA
5.     AMINOLLAH


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PENJASKES-REK
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM MADURA PAMEKAS



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmatsehat serta akemampuan sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Bagus Nurul Iman,S.Pd sebagai dosen pengampuh yang telah memberikan tugas kepada kami untuk menyusun makalah Pendidikan Jasmani dan Olahraga mengenai permainan beregu(permainan kasti). Serta rekan-rekan yang telah mendukung sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Dengan materi-materi yang dibahas dalam penyusunan makalah ini mudah-mudahan data bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan atau kesalahan dalam penyusunannya. Oleh karena itu, kritikr dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Pamekasan 14 Januari 2014

Penyusun













DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................
Daftar Isi................................................................................................................
BAB I      PENDAHULUAN ...............................................................................
A.    Latar Belakang ..............................................................................
B.     Tujuan ............................................................................................
BAB II    PEMBAHASAN ..................................................................................
1)      Permainan Kasti ............................................................................
a)      Lapangan Kasti dua tiang Hinggap .........................................
b)      Permainan Kasti Dengan Dua Tiang Hinggap .........................
c)      Peraturan Permainan Kasti .......................................................
d)     Pelaksana Pertandingan ...........................................................
BAB III   PENUTUP ............................................................................................
A.              Kesimpulan ....................................................................................
B.              Saran ..............................................................................................
Daftar Pustaka ......................................................................................................












BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pembelajaran jasmani dan olahraga di sekolah dasar erat kaitannya dengan pemahaman dan penguasaan materi serta mempraktekan apa yang dilakukan dalam mempelajari sesuatu. Oleh karena itu, dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga seorang guru sebelum melakukan pembelajaran dilaksanakan terlebih dahulu harus atau berkewajiban untuk membuat suatu perencanaan.
Mata kuliah pendidikan jasmani dan olahraga diarahkan untuk membekali mahasiswa atau calon guru tentang dasar-dasar pendidikan jasmani dan olahraga dalam rangka untuk menambah ketrampilan para guru pada pendidikan jasmani dan olahraga disekolah dasar khususnya dalam menangani pendidikan jasmani dan olahraga yang menyenangkan, memeberikan banyak kesempatan bagi para siswa untuk melakukan aktivitas dan dapat ditingkatkan efektivitas pembelajaran jasmani.
B.   Tujuan
Memberikan pemahaman terhadap setiap individu tentang pembelajaran jasmani dan olahraga merupakan pembelajaran yang dapat membuat atau membentuk prilaku peserta didik yang lebih baik, seperti bersikap sportif, tumbuhnya kerjasama antar teman baik dalam mempraktekan atau mempelajari pembelajaran jasmani dan olahraga dan juga saat berada pada lingkungan sekitar rumah.












BAB II
PEMBAHASAN
PERMAINAN KASTI, PERMAINAN KIPPERS, PERMAINAN ROUNDERS


1.      Permainan Kasti
Permainan kasti merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang sangat populer di Indonesia jauh sebelum zaman penjajahan jepang. Bahkan pada zaman Belanda juga sudah dikenal masyarakat. Pada waktu itu permainan kasti sering dipertandingkan dalam kejuaraan antar sekolah, sehingga permainan ini sangat dikenal dan diajarkan di sekolah-sekolah menengah dan bahkan di masyarakat. Pada acara nasional permainan ini pernah dipertandingkan, tetapi belakangan ini mulai kurang dikenal dan terpingirkan.
Apabila kita perhatikan dari sifat permainan, dalam permainan kasti ini ada yang berpendapat agak negatif, salah satunya yaitu akan menjadikan anak dendam terhadap temannya. Ini mungkin saja terjadi bila disekolah itu guru hanya memberikan permainan kasti tanpa mempertimbangkan aspek pendidikan jasmani, sehingga guru tidak melaksanakan pendidikan jasmani melalui kasti.
A.    Lapangan Kasti Dua Tiang Hinggap
Lapangan permainan kasti berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran luasnya adalah lebih kurang panjang 60 meter dan lebar 30 meter(tidak mutlak). Lima meter dari panjang lapangan dipergunakan untuk ruangan tempat penjaga belakang, tempat pemukul, tempat pelambung, dan tempat pemain pemukul. Lapangan dilengkapi dengan tiang penyelamat yang diletakkan dengan jarak 5 meter dari garis pemukul dan 5 meter dari garis samping. Sedangkan tiang hinggap ada dua buah yang masing-masing diletakan berjarak 10 meter dari tiang lainnya, 10 meter dari garis belakang dan juga 5 meter dari garis samping.
Ruang Bebas
B.     Permainan Kasti Dengan Dua Tiang Hinggap
Permainan ini juga terdiri dari lapangan yang panjangnya hanya 40 meter kali 20 meter, permainan terdiri dari dua regu pelempar dan penjaga. Pelempar pertama memulai permainan dengan melemparkan bola dari dalam ruangan lempar dan berusaha melemparkan bola sejauh mungkin dalam daerah lemparan dan tidak keluar dari lapangan, maka lemparan dianggap betul. Setelah melemparkan bola ia dapat lari ke tiang  2  bila ia sanggup, tetapi dapat pada tiang 1 sebagai penyelamat. Bila ia lari ke tiang 2 sebelum sampai ke tiang tersebut ia dilempar oleh regu penjaga dan tidak kena maka ia boleh kembali masuk ke ruang bebas dan ia memperoleh nilai 2 kalau itu hasil lemparannya sendiri dan nilai 1 bila dengan lemparan temannya.
Tetapi bila ia kena maka terjadi penggantian permainan tidak bebas, penjaga lapangan dapat nilai satu bila ia berhasil menangkap bola lemparan dari pelempar. Pemain akan diganti dengan tidak bebas, kalu regu pelempar kena lemparan yang sah oleh salah seorang regu lapangan. Permainan kasti yang juga dimainkan oleh dua regu yang terdiri dari 12 orang setiap regu.
1.      Perlengkapan
Permainan ini dilengkapi dengan kayu pemukul yaitu kayu, yang bentuknya bulat telur atau oval yang panjangnya sekitar 50 - 60 cm dengan garis menengah 3,5 - 5 cm. Sedangkan pemegang 15 - 20 cm dengan tebal 3 - 4 cm. Disamping itu juga bola untuk permainan kasti sudah dibulatkan sedemikian rupa yang berisi ijuk atau sabut yang kelilingnya 19 - 21 cm dan beratnya 70 - 80 gram.
Bendera disiapkan untuk setiap sudut lapangan dan tanda tengah lapangan. Untuk tiang hinggap juga terdiri dari tiang yang diberi bendera yang ditanamkan sedemikian rupa sehingga tidak mudah tercabut sewaktu pelari memegangnya.
2.      Tekhnik dan taktik permainan kasti
Adapun teknik perorangan dalam permainan kasti ini secara umum adalah sama halnya seperti permainan bola bakar, teknik ketrampilan dasar yang perlu dipelajari di antaranya :
a.       Teknik jalan dan lari.
b.      Teknik melempar.
c.       Teknik menangkap.
d.      Teknik melambungkan.
e.       Teknik memukul.
f.       Teknik mengelak.
g.      Penguasaan teknik individu
Dalam ketrampilan individu semuanyapermainan kecil yang mempergunakan bola kecil dapat dikatakan sama atau hampir sama, hanya saja dalam permainan kasti dengan dua tiang hinggap adalah dasar permainan untuk mempergunakan taktik bermain bagi individu dalam memulai permainan, tetapi taktik ini juga sangat berhubungan dengan ketrampilan dasar yang betul-betul sudah dikuasainya, dan bila teknik yang sudah dikuasai dengan baik maka akan menimbulkan kepercayaan pada dirinya dalam melakukan suatu taktik, yaitu bagaimana ia akan menghindari lemparan dari regu lapangan yaitu dengan gerakan membungkuk, melompat ataupun meliuk dan sebagainya sehingga sulit untuk dilempar.
Teknik dan taktik dalam permainan kasti ini yang utama bagi regu pemukul diantaranya adalah; regu pemukul dengan sendirinya sudah menguasai teknik memukul yang baik sehingga ia dapat mengaarahkan bolanya kemanapun yang ia suka,yaitu dengan membentuk posisi kakinya dan mengarahkan bahu ketempat sasaran yang akan dituju. Mungkin bola akan dipukul kuat, pelan, dan mungkin hanya menyentuhkan pemukulnya sajapada bola dan kemudian ia akan melanjutkan dengan teknik berlari yang baik, apakah ia akan berlari berbelok-belok atau membungkuk atau juga melompat.
b.      Taktik regu lapangan
Taktik bagi regu lapangan adalah menjaga bola yang datang padanya dapat ditangkap dengan baik sehingga dapat menghasilkan satu nilai. Disamping teknik menangkap bola yang datang padanya sebagai kiriman dari temannya untuk dilanjutkan melempar pelari yang sedang berlari. Bagi mereka yang mempunyai keyakinan lemparannya tidak akan menghasilkan maka ia akan mengirim bola pada temannya, dan mereka akan mengepung lawannya. Jadi usaha regu penjaga adalah bagaimana agar regu pemukul dapat dilempar atau seluruh bola yang dipukulnya dapat ditangkap, dan dapat melempar regu pemukul.
C.    Peraturan Permainan Kasti
Peraturan permainan kasti di indonesia sebenarnya sudah disusun yang ada sekarang ini. Akan tetapi karena tidak ada induk organisasinya, maka peraturan kasti ini banyak dimodifikasi oleh daerah-daerah sehingga beberapa peraturan sedikit berbeda. Walaupun demikian peraturan permainan ini dapat dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan permainan.
1.      Lapangan
Ukuran lapangan adalah empat persegi panjang dan kalu memungkinkan adalah 30 kali 60 meter. Lapangan yang tidak cukup dapat juga dilaksanakan dengan bola kasti sederhana.
Pada setiap sudut lapangan diberi bendera termasuk pada tiang hinggapnya. 5 kali 30 meter dari lapangan separohnya diambil untuk ruang bebas sedangkan selebihnya adalah ruang pukul yang disiapkan 5 kali 15 meter yang dibagi tiga dengan batas bujur sangkar 5 meter ditempatkan pemukul bebas dalam ruangnya, sedangkan pelambung berdiri pada petak 1 kali 1 meter dalam ruangan pada seberang pemukul, ini dapat berubah apabila ada pemukul yang kidal, sedangkan selebihnya adalah lapangan untuk penjaga yang didalamnya ada tiang pertolongan dengan jari-jari 1 meter terletak 5 meter dari garis samping dan garis pemukul. Disamping itu juga ada tiang bebas sebanyak dua buah yang ditempatkan pada jarak 10 meter dari garis samping dan 5 meter dari garis belakang.
a.      Kayu pemukul
Kayu pemukul adalah kayu,yang bentuknya bulat telur atau oval yang panjangnya sekitar 50 – 60 cm dengan garis menengah3,5 – 5 cm. Sedangkan pemegangnya 15 – 20 cm dengan tebalnya 3,5 – 4 cm.
b.      Bola
Bola untuk permainan kasti sudah dibuatkan sedemikian rupa yang berisi ijuk atau sabut yang kelilingnya 19 – 21 cm, dan beratnya 70 – 80 gram.
c.       Lama permainan
Permainan dilakukan 2 x 20 menit atau 2 x 30 menit (dapat disesuaikan).
d.      Pemain
Pemain terdiri dari dua regu yang dipimpin oleh seorang ketua dan masing-masing 12 orang dan 3 pemain cadangan, semuanya pemain mempunyai nomor dada yang jelas.
e.       Regu pemukul
Setelah menentukan dengan undian regu pemukul dan regu lapangan, maka regu pemukul berada dalam ruangan bebas.
f.        Regu lapangan
Regu lapangan berada bebas dalam lapangan, kecuali :
Ø Pelambung yang berada dalam tempat pelambung.
Ø Penjaga belakang berada pada petak atau ruangannya.
Ø Tidak berada pada jalan tiang pertolongan.
g.      Melambungkan bola
Pelambung bertugas melambungkan bola pada pelambung sesuai dengan permintaan.
h.      Lambungan betul
Lambungan betul bila: bola dekat pada pemukul dengan ketinggian antara lutut dan kepala, disamping sesuai dengan permintaan pemukul.
i.        Lambungan salah
Ini terjadi bila:
Ø      Tidak sesuai yang disampaikan di atas
Ø      Terlalu jauh dari badan.
Ø      Pemberian bola terlalu keras.
Ø      Bolanya diputar.
Pemukul dapat menolak atau tidak memukul lambungan salah.
j.        Jumlah pukulan
Setiap regu pemukul hanya berhak atas satu pukulan saja. Kecuali pembebasan dapat memukul 3 kali sebab semua temannya berada pada tiang hinggap. Disebut juga bembebas.
k.       Giliran pemukul
Pemukul pertama adalah nomor terendah begitu juga mulai setelah istirahat. Sedangkan untuk memulai pada giliran setelah regu lapangan menjadi regu pemukul yang berhak memulai adlah lanjutan dari sebelum menjadi regu lapangan.
l.        Pukulan betul atau salah
Pukulan dikatakan betul bola dipukul melewati garis pukul dan menyentuh tanah pada lapangan. Atau tidak keluar dari garis salah atau lapangan. Kayu pemukul diletakan dalam daerah petak pemukul dengan baik. Pelari boleh langsung lari pada tiang bebas dan kalau mungkin kembali lagi dengan mendapat nilai dua. Yang tidak sesuai dengan yang dikatakan sebelum ini adalah pemukul yang salah. Pelari tidak diperbolehkan lari ke iang bebas, tetapi ia harus berhenti di tiang pertolongan sampai salah seorang temannya memukul bola.
m.    Melanjutkan lari
Pelari yang dengan pukulan salah berada pada tiang pertolongan, ia dapat melanjutkan larinya bila ada giliran pukulan dari temennya. Ia boleh terus lari pada tempat yang dituju.
n.      Bola mati
Bola dikatakan mati apabila:
·         Bola sudah pada tangan pelambung
·         Pukulan salah
·         Bola hilang
·         Terjadi pertukaran bebas
o.      Bola dalam permainan
Bola dalam permainan bila:
§ Sehabis memukul
§ Sesudah pukulan luncas atau salah lalu bola dimainkan oleh regu lapangan
§ Ada tanda dari wasit
p.      Bola hilang
Bola hilang kalau bola tidak dapat diambil regu lapangan, atau bola jauh ke daerah penonton, dan peluit wasit menentukannya.
q.      Melempar
Lemparan dianggap sah bila bola dilemparkan dari sembarang tempat dan bolanya lepas dari tangan pelempar sehingga mengenai pelari.
r.       Bertukar tempat bebas tidak bebas
Apabila regu pemukul kena lemparan maka saat itu regu pemukul langsung menjadi regu lapangan, dengan segera ia dapat melempar lawannya yang berusaha untuk menyelamatkan dirinya ke ruang atau tiang bebas serta tiang pertolongan. Pertukaran ini juga bisa terjadi bila regu pemukulmemegang bola walaupun pada saat menerima bola yang akan dipukul. Begitu juga halnya bila pemain lapangan sudah masuk lebih dulu ke dalam ruangan bebas sebelum temanya melempar(lemparannya tidak sah), atau regu pemukul lebih dulu ke luar sebelum temannya akan dilempar.
s.       Pertukaran bebas
Pertukaran bebas terjadi bila:
·         Regu lapangan memiliki 3 bola tangkap dalam satu babak,
·         Pukulan pembebas tidak berhasil dan dibakar oleh regu lapangan,
·         Pemukul keluar ruang bebas tidak untuk memukul,
·         Kayu pemukul lepas,
·         Pelari yang tidak menyentuh tiang bebas sudah masuk kembali ke ruang bebas.

D.    Pelaksana Pertandingan
Untuk melaksanakan pertandingan, tidak bisa kita melaksanakan dengan begitu saja tanpa adanya suatu perencanaan, dan perencanaan ini juga harus sesuai dengan siapa yang akan melaksanakan dan merencanakan pertandingan tersebut, maka dari itu panitia mempunyai tugas sebagaimana yang sudah disampaikan sebelumnya.
a.       Menyusun petugas pertandingan
Petugas pertandingan terdiri dari:
a.       Ketua
b.      Sekretaris
c.       Bendahara
d.      Pembantu umum
e.       Seksi-seksi, termasuk
1). Seksi perwasitan
2). Seksi alat dan lapangan
3). Seksi konsumsi
4). Dan lain-lain.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kebutuhan akan Pendidikan Jasmani dan Olahraga sangat penting bagi peserta didik, agar peserta didik dalam mengikuti materi ini dapat bersikap sportif dan kerjasama antar teman, permainan kasti, kippers, dan rounders  merupakan permainan beregu  bola kecil, yang dimainkan oleh dua regu untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi, teknik dasar pemainan ini adalah teknik melempar bola, teknikk menangkap bola, teknik memukul bola.  Permainan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa sportif, dan kerjasam antar teman, untuk itu pembelajaran pendidikan jasamani dan olahraga sangat penting, dan sangat dibutuhkan bagi peserta didik.

B.     Kritik dan Saran
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan atau kesalahn dalam penyusunannya, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.














DAFTAR PUSTAKA


Mardiana Ade, dkk. 2009. Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta. Universitas Terbuka.
Heryana Dadan, dkk. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Surakarta. CV. Putra Nugraha.